" Kesederhanan Dapat Memebawa Kita Tertawa Lepas "
coba bayangkan
sebelum mengenal internet, facebook, laptop atau komputer
sebelum Playstation, SEGA,
sebelum HP, CD, DVD
jauh sebelumnya,
ini tentang ketika kita bermain petak umpet di sore dan malam hari
kelereng, layang-layang, candak ndodok patok lele dan sejenisnya
orang tua kita berdiri di teras depan dan berteriak (atau bersiul) menyuruh kita untuk pulang ke rumah (tidak ada ponsel)
melihat bentuk yang tersusun dari awan di langit
es tung tung dengan nangka butiran sagu roti dan coklat muraran
sari pentol dengan saos murahan
tapi tunggu, masih ada lagi
minggu pagi menonton kartun doraemon, dragon ball, power rangers
hari pertama kita di sekolah
memanjat pohon
berayun setinggi yang kita bisa dengan ayunan panjang untuk mencoba mencapai langit
melompat menuruni tangga
melompat-lompat di tempat tidur
berlari pulang dari bermain sampai kita kehabisan napas
tertawa begitu keras sehingga perut kita sakit
lelah dari bermain
bekerja: berarti membuang sampah, memotong rumput, mencuci mobil, atau mencuci piring
hujan di sekolah dan bau beton lembab serta penghapus kapur tulis
oh, masih belum selesai
es wiyoso adalah minuman yang paling menyegarkan
kita memberikan tumpangan kepada teman-teman kita pada setang pada sepeda kita
menempelkan bekas gelas air minum kemasan/pelepah bambu di roda sepeda untuk menghasilkan suara bising
memakai sepatu baru kita pada waktu pertama kali ke sekolah
ketika setiap orang tua bisa disiplin dengan anaknya, atau memberinya makan, atau meminta dia untuk membawa belanjaannya
ketika orang tua kita mengajak kita ke tempat hiburan dan memperlakukan kita dengan manja
ketika dikirim ke kantor kepala sekolah tidak sebanding bandingkan dengan nasib yang menunggu kita di rumah.
pada dasarnya, kita dalam ketakutan untuk hidup kita tapi itu bukan karena pembunuhan, narkoba, geng, kehilangan cinta, gak punya uang, dll kita hanya tidak ingin orang tua kita marah pada kita.
tidakkah kita merasa baik? hanya untuk mengingat dan berkata, "ya, aku ingat itu!" baik, mari kita lanjutkan!
mari kita kembali ke waktu ketika keputusan dibuat dengan hom pimpah
kesalahan dikoreksi hanya dengan berseru, "mrengkel"
"balapan" berarti berdebat tentang siapa yang berlari tercepat
menangkap capung bisa membuat sore hari kita menjadi menyenangkan
itu tidak aneh untuk memiliki dua atau tiga teman-teman "terbaik"
tidak ada perasaan sama sekali dengan lawan jenis, hanya sebagai teman
tidak ada yang lebih cantik dari ibu
berputar, mulai pusing dan jatuh tergeletak adalah alasan untuk tertawa terbahak-bahak
rasa malu terburuk adalah ketika ingin berhenti dari isak tangis
ketapel/plintengan adalah senjata yang paling hebat dan kuat
jika kita dapat mengingat sebagian besar atau semua dari hal-hal di atas, maka kita hidup pada waktu sederhana yang lebih menyenangkan!